LA HAULA WALA KUWATA ILLA BILLAH

LA HAULA WALA KUWATA ILLA BILLAH
Dengan iman dan Akhlak kita menjadi kuat tanpa iman dan Akhlak kita menjadi lemah

Rabu, 09 November 2011

Bisnis itu IDE , INOVASI ,SEMANGAT DAN PERCAYA DIRI

Wujudkan ide baru dan mengejar gairah itu syarat wajib seorang entrepreneurship agar berhasil. Ia adalah panggilan jiwa yang mengakar kokoh dan tahan bantingan. Tetapi bagaimana kalau ide terbentur kendala, yaitu perasaan raguragu atau bahkan takut terjun ke binis. Berikut pemaparan Ir Ciputra untuk pembaca setia INDOPOS. TAKUT mencoba bisnis bisa saja dialami setiap orang, terutama pemula. Imbasnya justru keadaan itu akan jadi penghambat.

Orang tidak berani menghadapi tantangan apa lagi risiko. Bagi Pak Ci, sapaan akrab Ciputra, pertanyaan seperti itu bukan barang baru. Yang sering mengajuakan pertanyaan tersebut adalah pebisnis pemula. Salah satu di antaranya adalah pertanyaan Aiyu Moe. Pak Ci memang dikenal sebagai orang yang tidak pernah kehabisan ide bisnis. Inovasi adalah trade mark Ciputra selama menjalankan roda bisnis. Ia adalah pebisnis yang tidak pernah lelah menciptakan sesuatu dan berinovasi. Dua hal itu terus dilakukan sampai sekarang. Tidak jarang ia justru punya ide-ide baru yang unik bahkan provokatif. Tidak banyak orang yang tekun di sebuah bisnis yang sama selama empat dekade dan tak pernah bosan menggulirkan ide-ide baru.

Dan, Ciputra memang tak pernah kehabisan ide. Ia bahkan kerap menjadi provokator bagi jajaran manajemen di Grup Ciputra maupun di kelompok bisnis lain yang lebih dulu ia dirikan untuk memunculkan gagasan anyar. Itulah yang membuat Pak Ci tangguh dan teruji. Dalam berbabagai kesempatan ia dengan santun menolak disebut jenius. Menurut Pak Ci, modal paling mendasar ketika memulai bisnis adalah semangat dan kepercayaan diri. Lalu keyakinan bahwa bekerja keras dan upaya yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Salah satu unsur yang kadang hilang dalam kehidupan modern adalah gairah hidup. Banyak orang hanya menghabiskan waktu kehidupan tanpa tekad dan gairah di benak. Padahal, itulah waktunya yang tepat bagi seseorang untuk bangkit dan menunjukkan keunikan pribadi. Berhenti berkata tidak atau menolak tantangan yang diberikan.

”Kejarlah gairah sejati itu. Hanya itu jalan menuju keberhasilan dan kepuasan hakiki,”tukasnya dengan nada penuh semangat. Pebisnis pemula kerap terbentur alasan karena tak punya ide atau konsep bisnis. Lebih celaka lagi banyak yang beranggapan bahwa dunia bisnis penuh sesak dan tak ada kesempatan lagi. Ia lantas menunjuk Walt Disney. Pada 1930, ia ia hanya mendapat izin gambar kartun berkarakter. Begitu pula ketika Ciputra menciptakan wahana permainan nuansa pantai seperti Ancol. Semula idenya itu diragukan. Kini, Ancol justru menjadi ikon utama wisata rekreasi di Indonesia bahkan dunia. Taman Impian Ancol, misalnya, dikunjungi lebih dari 500.000 pengunjung pada malam pergantian tahun. Sekarang pengelola akan memfokuskan pembangunan 35 hektare bekas lahan golf menjadi kawasan Ecopark. Pengalihan lahan golf ini merupakan hal yang paling menonjol pada 2010 setelah Ancol memiliki wahana Hysteria di Dufan dan Green Mission Paintbal Ecopark “Kini, Ancol menempati posisi lima besar di dunia.

Ancol menjadi theme park di jajaran dunia yang memiliki keistimewaan tersendiri dengan khas Indonesia. Nuansa Indonesia itu yang membedakan dengan empat theme park lain yang berada di posisi teratas dunia yang berciri Disney,”katanya. Pelajaran berharga dari pengalaman mencerminkan jiwa seorang entrepreneur. Ia Harus secara cerdas mengelola apa yang menjadi asetnya yaitu ide dan kreativitas lalu memublikasikan gagasan tanpa harus kehilangan kendali atas gagasan. Ciputra juga harus melewati beragam rintangan di masyarakat dan membutuhkan bantuan orang lain agar gagasan itu bisa diterima sepenuhnya. Bagaimana memasarkan ide? Menurut Pak Ci, untuk menempuh itu seseorang bisa melakukan perjanjian penyerahan ide (assignment agreement). Intinya, secara resmi menurut aturan yang berlaku telah memindahkan hak-hak sebagai pemilik ide ke pihak lain.

Jalur hukum yang dapat ditempuh, misalnya, dengan perjanjian lisensi (licensing agreements). Jadi, hak pemilik ide tidak akan sepenuhnya hilang seperti yang terjadi pada perjanjian penyerahan. Lalu membuat perjanjian ide tertulis untuk mencegah kerugian. Pendek kata, Masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk melindungi ide atau gagasan bisnis. “Mimpikanlah apa yang dinginkan. Lalu inginkanlah apa yang dimpikan. Bangunlah keyakinan yang diperoleh melalui kerja keras. Bertindak untuk segera memulainya sekarang juga,”pesan Pak Ci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar